Bimbingan dan Konseling (BK)

PENGANTAR

Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi  individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.

Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.

Pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di MTS NEGERI 24 JAKARTA dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.

VISI

Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling

yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju

pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab

MISI    

1)  Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan

      peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.

2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia

      usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan

      bimbingan dan konseling

3)  Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui

      kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

  

KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbigan dan konseling di MTs/SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen

1)  Layanan Dasar

Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan

pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2)  Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta  didik  yang  disebabkan  oleh  disabilitas,  jenis  kelamin,  suku  bangsa, bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

3)  Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik

Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan  mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah

Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4)  Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau  memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

BIDANG LAYANAN                                                                 

     Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli

1. Pribadi

Suatu  proses  pemberian  bantuan  dari  guru  bimbingan  dan  konseling atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan  secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara  baik.

2. Sosial

Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli  untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

 3. Belajar

Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;

(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar

(2)  Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif

(3)  Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat

(4)  Memiliki keterampilan belajar yang efektif

(5)  Memiliki keterampilan perencanaan  dan penetapan pendidikan selanjutnya

(6)  Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir

Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

          Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :

(1)  Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir

(2)  Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir

(3)  Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir

(4)  Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar

(5)  Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir

(6) Kesadaran hubungan antara tanggungjawab personal, kebiasaan bekerja yg baik & kesempatan karir

(7)  Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat

(8)  Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki – perempuan.

MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lebih lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling).

Identifikasi kebutuhan diperoleh melalui pelaksanaan asesmen terhadap para siswa sehingga rumusan tema-tema materi layanan BK benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa. Ada sejumlah instrumen asesmen yang bisa digunakan di antara adalah DCM (Daftar Cek Masalah), AUM (Alat Ungkap Masalah), AKPD (Angket Kebutuhan Peserta Didik), dan lain sebagainya.

MENGINTEGRASIKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK DENGAN MODERASI BERAGAMA DAN PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK     

Dalam hal ini dapat diperhatikan melalui info grafis berikut ini :